29 Jul 2017

Ekonomi Kerakyatan, Kemana Berjalan?

Catatankita.com - Menjadi bagian dunia ini tentu mengasyikkan, tak dapat dihitung berapa banyak kontribusi negara ini untuk kepentingan berbagai negara di dunia. Mulai dari pemanfaatan sumber daya alam untuk kebutuhan-kebutuhan bangsa-bangsa lain, hingga kadang hanya tinggal ampas yang tersisa.

Negara dengan tujuan mulia yaitu untuk menjadi negara adil makmur dan sejahtera, bahkan memiliki dimensi perjuangan untuk dunia. Dimensi perjuangan untuk dunia ini bisa kita jumpai di pembukaan undang-undang dasar, … penjajahan diatas dunia harus dihapuskan…. Tentu makna dari kata-kata ini bukan hanya sebagai bentuk kepedulian semata tapi lebih dari itu adalah aksi untuk mewujudkannya.

Tahun 1955 kita tahu tentang catatan berharga bangsa ini, membuat sebuah forum negara-negara asia afrika untuk berdiri dan sejajar dengan berbagai negara maju. Melalui tekad yang kuat bangsa ini mampu menginspirasi kemerdekaan dan pembebasan keterbelengguan dari penjajahan di berbagai negara asia afrika.

Bahkan dengan konferensi asia afrika tersebut mengantarkan Indonesia menjadi mercusuar baru dalam peta perpolitikan dunia. Menjadi sebuah keniscayaan bahwa negara yang masih muda ini mampu mempererat persatuan dan kesadaran berbangsa di dunia.

Pada tahun 1967 juga tak kalah peran Indonesia dalam percaturan regional dengan mengutamakan kerjasama perekonomian dan hubungan sosial budaya di Association Of South East Asion Nations (ASEAN). Dengan negara yang berpenduduk terbesar waktu itu dan hingga ini menjadikan negara ini sangat diperhitungkan dalam diskusi maupun forum kenegaraan.

Apakah peran Indonesia yang dulu kita lakukan adalah tinggal kenangan semata? Sejarah hadir bukan untuk menjadi kenangan yang terlupakan tetapi sebagai penerus kita mempunyai peran lebih dengan menjadikan pelajaran hidup dalam menyongsong masa depan Indonesia.

Sekarang memang optimisme yang dibangun adalah Indonesia akan masuk dalam perekonomian global 8 besar untuk 2030-2045 yang akan datang. Pertanyaan saya, apakah kita harus menunggu hingga tahun tersebut, kalaulah nantinya kehendak Tuhan Yang Maha Esa akan memberikan lebih cepat dari itu. Dengan demikian permasalahan waktu bukan tolok ukur semata patokan yang pasti untuk hasil perjuangan Indonesia, pekerjaan rumah yang terbaik adalah melakukan hal terbaik dalam hidup untuk perjuangan ini.

Judul saya diatas bukanlah hal muluk-muluk yang menjadi mimpi saya, namun hal diatas dilihat dari sejarahpun kita adalah bangsa yang telah mempersembahkan kontribusi besar untuk dunia, terlepas dari apakah ini baik buruk terhadap negara sendiri?.

Dimensi yang ingin saya sampaikan bahwa ekonomi Indonesia untuk dunia adalah sebuah akibat apabila melakukan beberapa pemikiran pembangunan ekonomi kita sekarang. Pembangunan perekonomian yang dimaksudkan adalah proses peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan merata bagi seluruh rakyat Indonesia.

Konstitusi kita telah mengamanatkan tentang pesan nasionalism yang utuh dan tinggi kualitas pemikirannya, walaupun ada yang menyebut Pancasila sebagai sebuah ketidakjelasan. Namun mau tidak-mau pancasila hadir sebagai jawaban pemersatu bangsa lintas suku bangsa, yang belum terlihat apakah manajemen pengelolaan perekonomian bangsa sudah sesuai jalur amanah konstitusi? Pertanyaan ini yang perlu kita urai, sebenarnya landasan filosofis dan implementasi pembangunan ekonomi bagaimana yang dikehendaki oleh konstitusi.

Menurut saya ada beberapa langkah yang pertama adalah memastikan kejelasan kedaulatan rakyat sebagai bentuk tanggungjawab pengelolaan negara. Untuk memastikan kualitas dan kesejahteraan rakyat haruslah berbasis keakurasian data, by name by addressdalam setiap berserikat dan berkumpul rakyat di Indonesia.

Langkah ini adalah langkah nyata yang selama ini belum mewujud dalam kebijakan Indonesia secara menyeluruh. Silahkan bisa lihat kualitas data di Badan Pusat Statistik[2]. Dengan demikian pengakuan hidup kedaulatan adalah kepastian kehadiran negara bagi individu.

Kedua, konsekuensi dari data tersebut adalah kebijakan penganggaran dan kebijakan pembangunan dapat dipastikan sampai hingga individu rakyat. Hal ini akan berakibat pada mekanisme kebijakan fiscal/anggaran dan kebijakan moneter. Dengan demikian asumsi makro yang selama ini menjadi patokan pembuatan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) akan berganti dengan APBN yang benar-benar bukan hanya asumsi tetapi riil pendapatan belanja negara (tiap-tiap warga negara).

Ketiga, kebijakan moneter akan menutut adanya penyediaan alat edar sesuai kebutuhan dari APBN yang sudah berbasis pendapatan dan belanja individu tersebut. Penyediaan alat edar hanya untuk memperlancar pertukaran atau barter produktivitas.

Dengan demikian penyediaan alat edar tidak lagi seperti sekarang yang hanya melihat permintaan dan penawaran uang dipasar keuangan, tetapi kebutuhan riil yang ada dimasyarakat, sehingga dari kalangan bawah hingga presiden tidak akan menemui atau menjumpai kata-kata, kita tidak punya uang, kita tidak punya anggaran.

Dengan setidaknya tiga langkah impelemtatif dari segi pengelolaan keuangan negara akan berdampak pada proses pembangunan ekonomi. Memastikan kesejahteraan dan kualitas hidup harus tiap-tiap individu warga negara, inilah yang diamanahkan dalam Undang-undang Dasar 1945.

Ketika langkah tersebut dapat ditunaikan insya alloh kita mampu menyongsong era baru yaitu pembebasan dari belenggu penjajahan dan hegemoni perekonomian dunia oleh bangsa-bangsa yang dikategorikan maju. Selain itu dampak sistemik dari langkah-langkah tersebut adalah menuju perdaban yang berkeadilan dan bebas dari penjajahan materialism dan kroninya.

Karena pibadi melihat selama satu dollar tidak sama dengan satu rupiah, satu ringgit, satu yen, satu peso, satu real, satu bath maka dengan lantang saya pastikan di dunia ini masih ada PENJAJAHAN. Dan kita hadir untuk membuka cakrawala tentang penjajahan yang super halus melalui perekonomian. Ekonomi Indonesia Untuk Dunia. Jaya-Jaya Wijayanti, Rahayu.
  1. Begawan Ekonomi Nusantara
  2. BPS sebagai lembaga pusat data Indonesia. Untuk membuktikan pernyataan saya diatas adalah dengan melihat kualitas data, metodologi yang dipakai dalam pengumpulan data. Data merupakan hal penting untuk keopastian dalam pembangunan ekonomi dan pembangunan bangsa, apabila data yang tersaji hanya sekedarnya tentu menjadi permasalahan yang akan hadir dikemudian hari.

catatankita, catatan aku, catatan kamu, untuk kita semua

Jangan Lupa Komentar Anda :